Menurut Anda, apakah Gus Dur pantas dianugerahi gelar Pahlawan Nasional?

Powered By Blogger

WELCOME TO ADI SANJAYA BLOG

Mari Kita Berpetualang Melewati Ruang dan Waktu Melalui Sebuah Pesona Perlawatan Sejarah

Rabu, 21 Oktober 2009

SARKOFAGUS

PENGGOLONGAN SARKOFAGUS DARI BATU DI BALI (Menurut MR. HR VAN HEEKERN AND MR. RP SOEYONO)

Pada mulanya, sarjana yang menemukan sarkofagus dari batu pada 1922. Petugas P tidak Kat Angelingo, menemukan suatu sarkofagus dari batu pada Pura Penataran di dalam desa dari Tanggehan Peken, meski ia tidak menyerap maksudnya. Pada akhirnya sampai 1990., ada banyak sarkofagus dari batu ditemukan di Bali. Itulah sebabnya seorang sarjana ,van Heekern menganalisa sarkofagus dari batu di Bali. Menurut jumlah dari sarjana data ini lalu membagi sarkofagus dari batu ke dalam dua kelompok. Itu divisi-divisi adalah:

a. sarkofagus dari batu yang besar, berukuran dari 0,90 meter sampai dengan 1,20 meter.

b. Sarkofagus dari batu yang besar, berukuran lebih dari dua setengah meter.

Untuk sarkofagus dari batu yang kecil, mayat itu dikuburkan di dalam posisi jongkok. Dugaan ini menjadi benar pada penemuan sarkofagus dari batu bahwa menemukan pada desa Petang (Badung) dan Busungbiu (Kabupaten Buleleng). Pada sarkofagus dari batu tersebut, tulang;rangka manusia ditemukan berbaring di dalam posisi yang dilipat bersama-sama dengan pemakaman girft dan senjata-senjata.

Di dalam sarkofagus dari batu yang besar, mayat itu dikuburkan di dalam posisi yang diregangkan. van R H Heekern berkata itu di sana hanya tiga sarkofagus dari batu yang besar dikenal di Bali, seperti itu; semuanya diposisikan dekat Tegalalang. Lebih lanjut, van R H Heekern menjelaskan bahwa yang kecil-kecil dibuat dari tuf, selagi yang lebih besar itu dibuat dari breccea. Tetapi sarkofagus dari batu yang besar dan kecil mempunyai menonjol tombol-tombol di tubuh-tubuh dan penutup-penutup mereka, di mana yang lebih besar di sisi posisi beli dan yang lebih kecil di sisi-sisi yang pendek.

Sarjana yang lain, ia adalah MR. R P Soeyono mempunyai suatu penggolongan yang berbeda dengan Mr. van Heekern. R P Soeyono menggolongkan sarkofagus dari batu di Bali ke dalam tiga jenis. Ia membagi itu batu menguburkan?mengukir berdasar pada dua unsur pokok, ada :pengukuran panjang(lama dari sarkofagus dari batu dan tombol-tombol [masuk/kepunyaan] batu menguburkan?mengukir. Oleh karena itu, sarkofagus dari batu di Bali menurut Mr. R P Soeyono, jatuh masuk ke tiga jenis, itu jenis-jenis adalah :

a. A jenis :Sarkofagus dari batu hanya mempunyai sedikit ukuran, dengan panjangnya mereka di sekitar 80 cm. sampai dengan 148 cm. yang diselesaikan oleh tombol-tombol di sisi depan atau pantat, di atasnya tubuh-tubuh atau penutup-penutup. Ini mengetik adalah memanggil(hubungi Balinese mengetik juga, karena banyak model-model ini menemukan di Bali, sebagai contoh pada Nongan, Busungbiu, Tigawasa, Tanggahan Peken, dll.

b. jenis B :Mereka memanggil(hubungi yang ini "jenis pertengahan". Nya mempunyai 150 cm sampai dengan 170 cm, tanpa tombol-tombol sama sekali. Untuk ini kelompok sarkofagus dari batu, biasanya mereka sebut(panggil Cacang jenis, a [desa/kampung] yang tradisional pada kabupaten Gianyar

c. jenis C :Jenis yang terakhir menurut Mr. R P Soeyono adalah jenis C. Yang ini mempunyai nya panjangnya 250 cm sampai dengan 268 cm. Sarkofagus dari batu memasukkan ke dalam kelompok ini mempunyai menonjol tombol-tombol di setiap sisi, di atasnya tubuh-tubuh dari penutup-penutup. Jenis ini disebut Manuabe jenis, karena kelompok ini menemukan hanya pada Manuabe saja.

Karena tiga jenis-jenis ini, [mereka/yang] yang digolongkan oleh R P Soeyono, ia ketika satu ahli arkeologi mengangkat penguburan pendapat itu di dalam sarkofagus dari batu dilaksanakan dalam beberapa sistem.

Itu sistem adalah :

a. For jenis A, tubuh-tubuh dari yang ditinggal dikuburkan di dalam berjongkok posisi. Kondisi ini disebabkan oleh pengukuran dari sarkofagus dari batu diri sendiri, itu mempunyai panjangnya 80 cm sampai dengan 120 cm.

b. Sarkofagus dari batu [masuk/kepunyaan] jenis B, kadang-kadang sarjana menemukan orang yang telah meninggal menguburkan di dalam berjongkok posisi, tetapi kadang-kadang mereka dikuburkan di dalam posisi yang [dikontrak/dipendekkan]. Orang yang telah meninggal menguburkan di dalam berjongkok posisi ditemukan di Busungbiu, selagi orang yang telah meninggal dengan posisi yang [dikontrak/dipendekkan] ditemukan di dalam sarkofagus dari batu pada Petang

c. jenis jenis [masuk/kepunyaan] sarkofagus dari batu atau C yang besar, tubuh-tubuh dari yang ditinggal dikuburkan di suatu posisi yang diregangkan. Menurut Mr. Van R H Heekern ada hanya tiga sarkofagus dari batu yang besar menemukan di Bali dekat [desa/kampung] Tegalalang.

Mr. R P Soeyono, di samping ia menggolongkan di Bali ke dalam thrre mengetik, ia juga menganalisa fungsi tombol-tombol [masuk/kepunyaan] sarkofagus dari batu. Nya mempunyai beberapa pendapat tentang itu fungsi-fungsi, ada ;terlebih dulu: fungsi praktis, detik/second: fungsi menghias dan ketiga :fungsi religius.

Fungsi praktis, itu adalah mungkin bahwa mereka bertindak sebagai tangkai-tangkai, untuk memudahkan pengangkutan mereka, atau untuk mengikat penutup-penutup sarkofagus bersama-sama. Fungsi menghias, bahwa tombol-tombol dihias, terutama untuk ilmu keindahan saja, selagi fungsi yang religius, itu adalah mungkin untuk meningkatkan kekuatan gaib/ daya sihir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar